Contents [Show]
Mengenal Prinsip Nilai Keindahan Dalam Pembuatan Kerajinan
Mengenal Prinsip Nilai Keindahan Dalam Pembuatan Kerajinan
Sebuah karya kerajinan harus memiliki mutu seni dan juga bernilai ekonomis. Untuk itu, sebuah produk kerajinan wajib memenuhi unsur ergonomis berupa kenyamanan, keamanan, dan estetika. Pada umumnya, produk kerajinan dibuat untuk memenuhi aspek fungsional bagi penggunanya namun disisi lain, suatu karya kerajinan juga menampilkan unsur-unsur estetika yang dapat menimbulkan daya tarik tersendiri hingga terkadang menjadi sebuah simbolik dalam momen tertentu. Tak heran jika karya kerajinan yang memiliki unsur estetika, maka kualitasnya diperhitungkan serta nilai ekonominya akan meningkat, demikian dikutip dari buku Prakarya (2017) yang ditulis Suci Paresti, dkk.
Prinsip-Prinsip Estetika (Keindahan) Dalam Kerajinan
Prinsip-prinsip estetika dalam kerajinan terdiri dari empat hal, yaitu prinsip Kesatuan (Unity), Keselarasan (Harmony), Keseimbangan (Balance), dan Kontras (Contrast). Penjelasan dari keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
- Kesatuan (Unity)
Kesatuan sebuah karya seni mengacu pada keselarasan antara unsur-unsur penyusunnya. Sebuah karya seni dapat dikatakan memiliki prinsip kesatuan apabila tampak serasi secara keseluruhan.
- Keselarasan (Harmony)
Karya kerajinan dinilai selaras apabila tatanan unsur-unsur penyusunnya tersusun dengan baik secara teratur. Prinsip keselarasan merupakan pembentuk Keseimbangan (Balance) dan pada dasarnya, keselarasan terdiri dari 2 macam yaitu keselarasan bentuk dan warna. Keselarasan bentuk merupakan bagian dari keserasian dalam penempatan unsur-unsur pembentuk karya kerajinan secara keseluruhan, sedangkan keselarasan warna disesuaikan dengan karakteristik kerajinannya.
- Keseimbangan (Balance)
Prinsip keseimbangan dalam karya kerajinan bisa dilihat dari keseluruhan proporsionalitas karya tersebut. Keseimbangan berarti harmonis, tidak berat sebelah, tidak penuh sebelah, dll. Keseimbangan dalam suatu karya kerajinan terbagi menjadi dua, yaitu Keseimbangan Simetris (Formal Balance) dan Keseimbangan Asimetris (Informal Balance). Keseimbangan Simetris bersifat sederhana yang berarti bahwa karya kerajinan tersebut terdiri dari unsur pembentuk yang merata dan sama berat. Sedangkan Keseimbangan Asimetris berarti karya kerajinan tersebut secara keseluruhan terlihat seimbang dari komposisi unsur-unsur yang berbeda dan tidak simetris.
- Kontras (Contrast)
Kontras berkaitan dengan kombinasi warna, letak, atau dua hal yang berbeda pada suatu karya kerajinan. Misalnya, menambahkan 2 (atau lebih) warna dapat membuat sebuah karya seni menjadi kontras, aspek kecil dan besar komposisinya, tinggi dan rendah, atau pasangan dua kutub yang berbeda dalam kombinasi tertentu. Prinsip kontras adalah prinsip penekanan/fokus pada suatu karya kerajinan. Dengan demikian, kerajinan yang dibuat dengan kontras, dan disesuaikan dengan prinsip estetika yang lain maka dapat menghasilkan karya kerajinan yang luar biasa.